Main Article Content

Abstract

Ketinggalan umat Islam akan sains dan teknologi memunculkan keprihatinan yang mendalam dikalangan sarjana muslim kontemporer. Kesadaran dan tekad untuk kembali menguasai sains dan teknologi, sebagaimana pada masa kejayaan sarjana muslim awal pun menyeruak di mana-mana. Misi kekhilafahan yang rahmatan lil ‘alamin tidak mungkin dapat direalisasikan jika umat islam menjadi umat yang bodoh, lemah, dan bergantung pada belas kasihan pihak luar. Pada saat yang sama umat Islam dan masyarakat dunia disodori aneka krisis, mulai dari rusaknya lingkungan, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, menumpuknya limbah industri, dan perubahan iklim global secara drastis. Menariknya, sebagian pihak menuding bahwa biang kerok semua krisis tersebut adalah sains. Sains yang telah tercabut dari nilai keagamaan. Reaksi ini tak pelak mengimbas pada kalangan sarjana dan umat Islam. Terjadilah pergumulan dinamis antara Islam dan sains, dan melahirkan tiga pola interaksi, yaitu islamisasi sains, saintifikasi sains, dan sains islam

Keywords

Interaksi Islam Sains

Article Details