Main Article Content

Abstract

Kemakmuran masjid ditopang oleh manajemen keuangan yang baik. Berbagai program yang direncanakan tidak berlangsung optimal jika tidak didukung dengan keuangan yang kuat dan sehat. Artinya, perlu adanya manajemen keuangan yang baik dan profesional. Hal ini dikarenakan sebagian besar dana masjid berasal dari donasi jamaahnya, maka para jamaahlah yang paling berhak mendapat manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Infaq Jumat di masjid Nurul Iman setiap jum’at rata-rata Rp 700.000,- jika dikalikan satu bulan berarti mencapai angka Rp 2.800.000,- dan jika satu tahun dapat menembus angka Rp 33.600.000,-. Angka ini sejatinya dapat menjadi kekuatan ekonomi penggerak masjid, sehingga masjid dapat mencapai tingkat kemakmuran yang baik untuk kemakmuran jamaahnya. Perlu ditekankan kepada takmir bahwa uang infaq adalah amanah umat yang harus dikelola bukan didiamkan tanpa kegiatan yang manfaat. Kurang mampunya takmir membangun konsep kemakmuran berakibat pada kurang dinamisnya penggunaan uang infaq. Padahal harapan jamaah, infaq yang diberikan dapat digunakan sehingga mendatangkan manfaat dan juga pahala. Permasalahan yang paling mendasar adalah: masih banyaknya uang kas yang mengendap, belum digunakan untuk membuat beragam kegiatan yang bertujuan memakmurkan jamaah masjid. Adapun solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah tersebut adalah melalui program sosialisasi, pelatihan, praktik dan pendampingan kepada takmir masjid Nurul Iman agar masjid melakukan kegiatan yang lebih banyak dan lebih bermanfaat bagi jamaahnya

Keywords

manajemen kas masjid makmur

Article Details