Main Article Content

Abstract

Rendahnya minat baca dan kurangnya pemahaman tentang budaya literasi di SD Negeri Menoreh menjadi perhatian khusus bagi TIM Kami, karena budaya membaca adalahmodalpeting dalam menunjang mutu pendidikan terutama sekolah dasar. Rendahnya budaya membaca ini didukung oleh beberapa faktor yaitu, pengelolaan perpustakaan yang kurang tertata dan gedung perpustakaan yang menjadi satu dengan taman kanak-kanak, hal tersebut membuat semakin menurunnya minat membaca anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan budaya literasi warga sekolah dan memperperbaiki sistem perpustakaan sehingga menjadi tempat yang tertata nyaman dan beroperasi sesuai dengan fungsinya. Metode yang digunakan adalah ANGSA BIMO (angkringan sadar hobi maca) yaitu inovasi perpustakaan berbentuk angkringan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian warga sekolah untuk mengunjungi dan membaca (berbagai buku yang disediakan), konsep ANGSA BIMA di kombinasikan dengan metode CONTEST ORTU NGACA yang dalam penyajianya diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan mengembangkan kreativitas yang dimiliki masing – masing anak melalui Contest origami, tulis, ngaji, dan maca. Hasil yang didapatkan dari menerapkan metode ANGSA BIMO dikombinasikan dengan CONTEST ORTU NGACA yaitu mulai di kenalnya budaya literasi dan munculnya minat baca bagi warga sekolah munculnya semangat untuk membaca warga sekolah.

Article Details

References

    UNESCO Education Sector, “The Plurality of Literacy and its implications for Policies and Programs”: (Paris: United National Educational, Scientific and Cultural Organization), 2004, hal.13.

    Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.