Main Article Content

Abstract

Pembentukan karakter merupakan cerminan dari pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Adapun sekolah-sekolah harus menyadari bahwa pendidikan karakter merupakan penanaman tentang nilai yang harus dilakukan terhadap siswa di sekolah. Lebih lanjut pendidikan tentang nilai adalah proses menanamkan nilai-nilai tertentu dan sekaligus memberikan benih kepada siswa agar mampu menumbuhkan karakter khasnya pada saat menjalankan kehidupan. Dengan kata lain, siswa tidak hanya memahami pendidikan sebagai bentuk pengetahuan, namun juga menjadikannya sebagai bagian dari hidup dan secara sadar mereka hidup berdasarkan pada nilai moral yang baik. Dalam hal ini salah satu bentuk dari pendidikan karakter yang penting untuk dikembangkan adalah empati karena di pandang sebagai akar dari nilai-nilai moral yang paling dasar. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh konselor sekolah di dalam membantu siswa untuk meningkatkan empatinya melalaui konseling dengan menggunakan Penedekatan Values Clarification (VC). Lebih lanjut values clarification dapat digunakan dalam konseling individu atau kelompok karena merupakan pendekatan turunan dari psikologi humanistik (Kirschenbaum, 2013). Selain itu, pendekatan konseling values clarification juga menekankan pada kemampuan mendengarkan secara empatik untuk membantu konseli merefleksikan lebih dalam pemikiran dan perasaannya sendiri. Dalam hal ini values clarification, menganggap nilai sebagai bentuk keyakinan yang kuat untuk kondisi akhir atau bentuk dari perbuatan yang dapat diterima dengan baik.

Article Details

References

    Bonvicini, K. A., dkk. 2009. Impact of Communication Training on Physician Expression of Empathy in Patient Encounters. Patient Education and Counseling. 75 (1) 3-10.
    Dereli, E., & Aypay, A. 2012. The Prediction of Empathetic Tendency and Characteristic Trait of Collaboration on Humane Values in Secondary Education Students and the examining to Those Characteristics. Journal Educational Sciences: Theory & Practice. 12 (2) 1262-1270.
    Easterbrooks, S.R., & Scheetz, N.A. 2004. Applying Critical Thinking Skills to Character Education and Values Clarification with Students Who are Deaf or Hard of Hearing. Journal American Annals of the Deaf. 149 (3) 255-263.
    Goleman, D. 1995. Emotional Intelegensi. London: Bloomsbury Publishing Plc.
    Gunawan, I M.S. 2016. Pentingnya Sebuah Pelatihan Untuk Meningkatkan Empati Mahasiswa Bimbingan dan Konseling (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dengan tema Penguatan Orientasi Nilai dalam Bimbingan dan Konseling sebagai Upaya Pengembangan Karakter Generasi Muda Indonesia). Yogyakarta: PPs. UNY.
    Gunawan, I M.S., & Prasetya, Fajar. 2017. Konseling Kelompok Values Clarification Sebagai Alternatif untuk Meningkatkan Sikap Hormat Siswa (Seminar Internasional Bimbingan dan Konseling MALINDO 5 dengan tema Kaunseling Merentas Sempadan dan Budaya). Malaisya: PPs. Institut Pendidikan Guru Kampus Pendidikan Islam Bnadar Baru Bangi Selangor.
    Gunawan, I M.S., & Majdi, M. Z. Z. 2018. Konseling Values Clarification untuk Menumbuhkan Karakter Positif Siswa (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dengan tema Etika dan Profesi Konselor di Indonesia). Jakarta: PPs. UNJ.
    Hall, B. 1973. Values Clarification as Learning Process. New York: Paulist Press.
    Hoffman, M.L. 2001. Empathy and Moral Development-Implications for Caring and Justice. New York: Cambridge University Press.
    Hojat, M. 2007. Empathy In Patien Care: Antecedents, Development, Measurement, and Outcomes. Philadelphia: Spinger.
    Kirschenbaum, H. 2013. Values Clarification in Counseling and Psychotrapy (Practical Strategies for Individual and Group Settings). USA: Oxford University Press.
    Mickeburg. 1992. Clarification of Values in Counselling and Psychotherapy. Australian & New Zeland Journal of Psychiatry. 26 (3) 391-398.
    Park, N., Peterson, C., & Seligman, M.E.P. 2004. Strengths of Character dan Well-Being. Journal of Social and Clinical Psychology. 23 (5) 603-619.