Main Article Content

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang menjadi masalah utama di Indonesia maupun dunia. Tingginya prevalensi hipertensi, timbulnya komplikasi, dan perlunya pengobatan jangka panjang menyebabkan biaya pengobatan menjadi isu utama ekonomi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui rata-rata total biaya medik langsung (direct medical cost) dan faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sudut pandang pembayar (BPJS) pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan untuk melihat ratarata biaya medik langsung dan faktor yang mempengaruhi. Hasil penelitian dari 73 pasien yang dianalisis, 54,79% adalah laki-laki dan 45,21% perempuan, dengan rentang usia antara 23-83 tahun. Pasien terdiagnosa hipertensi tanpa penyakit lain 13,70% dan 86,30% dengan penyakit lain, dengan rata-rata biaya obat antihipertensi berkisar antara Rp.5.833 sampai Rp.313.285. Rata-rata total biaya medik langsung pasien hipertensi tanpa penyakit lain berkisar antara Rp.213.284 sampai Rp.434.632 per bulan, dan dipengaruhi biaya obat antihipertensi (p=0,000). Biaya hipertensi dengan penyakit lain berkisar antara Rp.142.516 sampai Rp.927.207, dan dipengaruhi oleh biaya obat antihipertensi (p=0,000), biaya obat non-antihipertensi (p=0,000) serta jumlah penyakit lain (p=0,001). Kesimpulan penelitian adalah rata-rata total biaya medik langsung antara Rp.142.516 sampai Rp.927.207 dengan dipengaruhi oleh biaya obat (p=0,000) dan jumlah penyakit lain (p=0,001)

Keywords

biaya medik langsung hipertensi payers perspective rawat jalan

Article Details