Main Article Content

Abstract

Latar Belakang. Laserasi perineum adalah salah satu akibat dari proses persalinan dengan
berbagai penyebab seperti kelahiran kepala secara tiba-tiba dan cepat, berat janin yang berlebihan, dan
jaringan kulit ibu yang mudah robek. Komplikasi dari laserasi perineum adalah penyembuhan luka
yang tertunda, infeksi, nyeri, takut bergerak, dan terhambatnya pengeluaran lochea. Hambatan aliran
lochea pada infeksi postpartum dapat menyebabkan kematian ibu. Binahong (Anredera Cordifolia
(ten) Steenis) adalah zat alami yang membantu penyembuhan luka. Kandungan asam askorbat dalam
binahong penting untuk mengaktifkan enzim hidroksilasi prolil yang mendukung tahap hidroksilasi
dalam pembentukan kolagen, yang mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, homogenitas, uji pH, dan organoleptik ekstrak daun binahong
setelah diformulasikan ke dalam sabun cair dengan variasi konsentrasi 100%. Metode. Penelitian
ini menggunakan metode eksperimental, yang dilakukan di laboratorium farmasi. Ekstraksi daun
binahong dilakukan dengan merebus daun selama 30 menit dengan suhu 90°C menggunakan
pelarut air. Sabun cair dibuat dengan dasar sabun PEG, carbopol (f0a), esaflor (f0b), HPMC (f0c),
asam sitrat dan sodium hidrogen fosfat. Hasil f0c Formula dengan HPMC memiliki evaluasi terbaik
dibandingkan dengan f0a dan f0b yang terlihat memiliki pH netral, organoleptik dan sifat fisik
terbaik di antara formula lainnya. Kesimpulan. Sabun cair Binahong (Formula f0c) layak sebagai
bahan sabun cair anti-septik dari hasil evaluasi stabilitas formula dan persyaratannya. Saran. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk tahap selanjutnya, yaitu optimalisasi rumus
formulasi sabun cair sebagai sabun antiseptic

Keywords

Formulasi Sabun Cair Binahong Antiseptik

Article Details