Main Article Content

Abstract

Congestive heart failure (CHF) di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 23,3 juta kematian di tahun 2030. Pasien CHF biasanya diikuti penyakit penyerta lainnya sehingga kemungkinan polifarmasi dalam penggunaan obat bisa terjadi. Polifarmasi yang tinggi erat kaitannya dengan drug related problems (DRPs) yang akan mempengaruhi morbiditas dan mortalitas. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian DRPs pada terapi pasien rawat inap CHF di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental secara deskriptif. Pengambilan data pasien CHF di RS PKU Muhammadiyah Gamping dilakukan secara retrospektif mulai dari September 2015-April 2016 melalui data rekam medis pasien. Sampel terdiri dari 35 pasien dengan diagnosis utama CHF yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis DRP dilakukan berdasarkan jenis DRP ditemukan dan menggunakan acuan utama yaitu Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) 2006, ACCF/AHA Guideline for The Management of Chronic of Cardiology Foundation/ American Heart Association Task Force on Practice tahun 2013 dan Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 9th Edition.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 35 pasien ditemukan sebanyak 44 kejadian yang terdiri dari drug choice problem sebanyak 5 kejadian (11,36%), drug use problem sebanyak 4 kejadian (9,1%) serta drug interaction sebanyak 35 kejadian (79,54%) sedangkan adverse drug reaction (ADR) dan dosing problem tidak ada kejadian

Keywords

Congestive Heart Failure drug related problems (DRPs) Rumah Sakit

Article Details