Main Article Content

Abstract

Saat ini terapi kanker servik secara umum masih menggunakan kemoterapi. Penggunaan obat-obat seperti doxorubisin, vincristin dan 5 flourourasil yang bekerja dengan menghambat sel yang pertumbuhannya cepat. Obat ini memiliki kekurangan dimana tidak bersifat selektif, sehingga tidak hanya sel kanker saja yang dihambat tetapi sel normal yang pertumbuhannya cepat juga ikut terhambat seperti rambut dan kuku. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengembangan obat kanker servik yang selektif, yang hanya menghambat pertumbuhan sel kanker sehingga tidak mengganggu sel normal. Potensi daun sirsak sebagai zat sitotoksik cukup tinggi. Daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan mampu menghambat percepatan pertumbuhan pada sel kanker. Pada daun sirsak  mengandung acetogenin yang lebih tinggi dari pada bagian lain. Asetogenin mampu menghambat dan membunuh sel kanker secara selektif, yaitu hanya menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa menghambat sel normal. Kandungan antioksidan dan acetogenin yang tinggi pada daun sirsak berpotensi untuk dikembangkan menjadi ekstrak sebagai zat sitotoksik terhadap sel kanker servik yang bekerja secara selektif.


Uji aktivitas sitotoksik daun sirsak dilakukan dengan metode MTT. Daun sirsak diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kultur sel kanker servik (sel HeLa) di ditransfer sebanyak 1x104 sel/sumuran dalam media kultur lengkap yang terdiri dari FBS sebagai nutrisi utama sel, penisilin-sterptomisin sebagai pencegah kontaminan. bakteri, amfoterizin-B sebagai pencegah kontaminan jamur dan RPMI 1640 sebagai media pembawa (volume masing-masing sumuran 100 μl) kedalam 96-well plate dan diinkubasi dalam inkubator CO25% semalam. Selanjutnya dilakukan pemberian sampel uji dengan seri kadar dan dibuat replikasi tiga kali (triplo), kemudian diinkubasikan kembali semalam. Pengujian hari ke tiga, penambahan reagen MTT, dan setelah 4 jam akan terbentuk kristal formazan pada sel yang masih hidup. Selanjutnya ditambahkan SDS stoper untuk menghentikan reaksi MTT. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi menggunakan elisa reader pada panjang gelombang 595nm. Selanjutnya bersama dengan data kadar sampel yang digunakan dilanjutkan penentuan nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki potensi terhadap sel kanker servik dengan nilai IC 50 sebesar 337 µg/µL. Ekstrak daun sirsak dapat dikembangkan sebagai alternative terapi bagi pasien kanker serviks.

Keywords

kanker serviks, aktivitas sitotoksik, daun sirsak, asetogenin

Article Details