Main Article Content

Abstract

This research is about the profile of Muhammadiyah leaders, who are the locomotive of modern Islamic organizations in Indonesia. This study tried to do a historical analysis of the profiles of Muhammadiyah leaders from three different periods, namely 1912-1952, 1953-1990, and 1990-2020. This study uses a historical approach with heuristic and interpretation methods. Through the heuristic method, data is collected, then grouped and finally interpreted using the inductive-synthesis method. From this research it was found that the Muhammadiyah leaders who were elected as the general chairmen of the Muhammadiyah central leadership were those who had a pesantren education base, both traditional and modern pesantren. From this research it is known, in the first period the role of traditional pesantren was very dominant in giving contribution to the leader of Muhammadyah, which was around 80%. Then, in subsequent developments, in the second and third periods, the dominance of traditional pesantren was displaced by modern pesantren (60%). Even so, traditional pesantren still contribute quite a lot in giving cadres to the Muhammadiyah central leadership, which is 40% each for the second and third periods

Keywords

Muhammadiyah leader Traditional Islamic Boarding Schools Modern Islamic Boarding Schools

Article Details

References

  1. Abdullah, N. (2017). K.H. Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis). Jurnal Sosiologi Agama, 9(1), 22–37. https://doi.org/10.14421/jsa.2015.091-02
  2. Abror, R. H. (2016). Amien Rais: Filosofi Aksi dan Pemikiran Kritis Reformis Muslim Indonesia. (H. Sofia, Ed.). Yogyakarta: Semesta Ilmu.
  3. Ahfadh, M. R. (2015). Perkembangan Pondok Pesantren Tremas dan Pengaruhnya bagi Masyarakat Tremas Arjosari Pacitan Tahun (1952-1970 M.). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  4. Ahmad Azhar, E., & Sumarno. (2018). Kiprah Kh. Fakih Usman Dalam Organisasi Muhammadiyah Tahun (1925-1968). Avatara, 6(3).
  5. Al-Hamdi, R. (2012). Dinamika Islam Dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode 1998-2010. Journal of Government and Politics, 3(1), 161–196. https://doi.org/10.18196/jgp.2012.0009
  6. Ali, M. (2017). Pemikiran Pendidikan Islam Ahmad Syafii Maarif. Profetika: Jurnal Studi Islam, 17(02), 1. https://doi.org/10.23917/profetika.v17i02.5293
  7. Alimuddin. (2015). Urgensi Lembaga Ijtihad Muhammadiyah Dan Perubahan Sosial. Al-Risalah, 15(2), 198–204.
  8. Amalia, D. N. N. (2019). Biografi Intelektual KH. Ahmad Azhar Basyir (Studi Perjalanan Keilmuannya Tahun 1953-1994 M). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  9. Aminuddin, L. H. (2018). Rekonstruksi Wacana Modernis-Tradisionalis: Kajian Atas Pemikiran Keislaman Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama Pasca Reformasi. Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam, 12(1), 93–112.
  10. Aziz, A. L. (2018). KH . Muhammad Sholeh Darat Di Komunitas Pecintanya : Perspektif Sosiologi Pengetahuan. Living Islam, 1(2), 317–339.
  11. Bakctiar, H. (2019, April). M. Amien Rais: Bapak Reformasi Penggagas Tauhid Sosial. IBTimes.Id.
  12. Bashori. (2017a). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren Perspektif Azyumardi Azra. Jurnal Pendidikan Islam, 11(2), 269–296.
  13. Bashori, B. (2017b). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 6(1), 47–60. https://doi.org/10.22202/mamangan.1313
  14. Bukhory, U. (2016). KH. Imam Zarkasyi dan Genre Baru Pondok Pesantren (Refleksi Seorang Cucu Murid). Dirosat: Journal of Islamic Studies, 1(2), 259–272.
  15. Chasanah, U. (2017). Kiprah KH Ahmad Azhar Basyir di Organisasi Muhammadiyah (1945-1994). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  16. Damanhuri. (2015). Islam, Keindonesiaan, dan Kemanusiaan (Telaah Pemikiran Ahmad Syafii Maarif). AL - BANJARI: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 14(1), 76–84. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  17. Darnela, L. (2015). Penetrasi Pesantren terhadap Penetapan Perda Syari’ah di Tasikmalaya. Supremasi Hukum, 4(1), 125–154. https://doi.org/10.5897/ERR2015
  18. Darraz, M. A. (2018). Meneladani Sang Manusia Autentik: Pengantar Buku “Merawat Kewarasan Publik.” In Muhammad Abdullah Darraz (Ed.), Merawat Kewarasan Publik Refleksi Kritis Kader Intelektual Muda tentang Pemikiran Ahmad Syafii Maarif (pp. iii–viii). Jakarta: Maarif Institute For Culture and Humanity.
  19. Gusmian, I. (2018). K.H. Raden Muhammad Adnan (1889-1969 M): Ulama dan Pejuang di Bidang Pendidikan, Politik, dan Agama dari Kauman Surakarta. Jurnal Lektur Keagamaan, 15(1), 207. https://doi.org/10.31291/jlk.v15i1.521
  20. Habibah. (2016). Buya Ahmad Rasyid (AR) Sutan Mansur: Kepemimpinannya dan Perjuanganya di Muhammadiyah (1953-1959). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  21. Hadikusuma, D. (1979). Derita Seorang Pemimpin: Riwayat Hidup, Perjoangan, dan Buah Pikiran Ki Bagus Hadikusumo. Yogyakarta: Persatuan.
  22. Hadikusuma, D. (2020). KH Ibrahim: Pengayom Kaum Muda.
  23. Hariati, H. (2019). Analisis Perbandingan Sitem Pendidikan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dengan Pondok Pesantren MTI Canduang Kab. Agam. Al-Tarbiyah, 10(1), 43–55.
  24. Hasyim, A. W., & Haryono, P. (2019). Jamiat Kheir dan Al-Irsyad: Kajian Komunitas Arab dalam Modernisasi Pendidikan Islam Awal Abad XX di Jakarta. Buletin Al-Turas, 25(2), 163–176. https://doi.org/10.15408/bat.v25i2.12798
  25. Hisyam, M. (2011). Ki Bagus Hadikusumo dan Problem Relasi Agama-Negara. Masyarakat Dan Budaya, 13(2), 1–27.
  26. Huda, S. (2011). Teologi Mustad’afin di Indonesia: Kajian atas Teologi Muhammadiyah. Tsaqafah, 7(2), 345. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v7i2.8
  27. Irawan, I. (2018). Al-Tawassut waal-I‘tidal: Menjawab Tantangan Liberalisme dan Konservatisme Islam. Afkaruna, 14(1), 49–74. https://doi.org/10.18196/aiijis.2018.0080.49-74
  28. Jabbar, U. A. (2007). Peran Muhammadiyah dalam Pemberdayaan Civil Society Pasca Reformasi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
  29. Jinan, M. (2014). KH. Ahamd Azhar Basyir, MA.: Prototipe Ulama-Intelektual Muhammadiyah. Tajdida, 12(2), 133–146.
  30. Kholil, M. M. (2009). Sikap Muhammadiyah Terhadap PKI: Periode Yunus Anis dan Ahmad Badawi (1960-1966). Uinversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  31. Kiptiyah, S. M. (2018). Gagasan Kebangsaan dan Moderatisme K . H . Mas Mansur ( 1896 – 1946 ) Dalam Tafsir Langkah Moehammadijah. JAWI, 1(1), 107–124.
  32. Kosasih, A. D., & Suwarno. (2010). Pola Kepemimpinan Organisasi Muhammadiyah. Islamadina, 9(1), 30–46.
  33. Kusmana. (2019). Pesantren and Local Female Leadership in Modern Indonesia. Tarbiya: Journal of Education, 6(1), 23–35.
  34. Mahiroh, F. H. (2019). Perbandingan Pemikiran KH. Muhammad Faqih Maskumambang Dan KH. Ammar Faqih Maskumambang Dalam Merespon Gerakan Wahabi Tahun 1922-1961 M. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  35. Mawangir, M. (2015). Modernization Of Islamic “Surau” Traditional Education In West Sumatera, Indonesia. Journal of Islamic Studies and Culture, 3(2), 28–38. https://doi.org/10.15640/jisc.v3n2a4
  36. Miftahuddin. (2017). Dinamika Komunitas Diaspora Hadrami Dalam Gerakan Al-Irsyad di Indonesia 1945-2007. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  37. Miswanto, A. (2017). Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan. (M. . Z. Arofi, Ed.) (5th ed.). Magelang: Unimma Press.
  38. Miswanto, A. (2018). Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan. (M. Z. Arofi, Ed.), UNIMMA Press (Edisi Revi). Magelang: Unimma Press.
  39. Miswanto, A. (2019). Eksistensi Pesantren Muhammadiyah dalam Mencetak Kader Persyarikatan (Studi di Kabupaten Magelang). Tarbiyatuna, 10(1), 120–133.
  40. Mu’arif. (2017, March). KH Hisyam, Ketua Bagian Sekolahan Pertama. Suara Muhammadiyah.
  41. Mu ’ammar, I. M. A. (2015). Pesantren dan Islam Puritan: Pelembagaan Tajdid Keagamaan di Lembaga Pendidikan Islam. Tsaqafah, 11(2), 273–290.
  42. Mukodi. (2015). Menjaga Umat: Pilar-Pilar BudayaPondok Tremas Pacitan Di Era Global (1st ed.). Yogyakarta: Lentera Kreasindo.
  43. Mulyadi. (2011). Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan KH. AR. Fakhrudin di Ormas Muhammadiyah 1968-1990. Medina-Te, 8(2), 215–226.
  44. Muslim. (2005). Pembaharuan Hukum Islam Di Indonesia: Refleksi Pemikiran Ahmad Azhar Basyir Tentang Aktualisasi Hukum Islam. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 4(1), 38–55.
  45. Nugroho, A. S. (2020). KH. Faqih Usman : Visi Politik Seorang Ulama. Khazanah Pendidikan, 13(1), 301–316.
  46. Nuris, A. (2017). Ahmad Dahlan Dan Pesantren: Gerakan Pembaharuan Pendidikan, Dakwah, Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Indonesia. Dirosat : Journal of Islamic Studies, 1(2), 243–258. https://doi.org/10.28944/dirosat.v1i2.15
  47. Pangesti, R. D., Yuniyanto, T., & Pelu, M. (2019). Peran Politik Ki Bagus Hadikusumo Tahun 1938-1953 Dan Relevansinya Sebagai Pengembangan Sumber Materi Sejarah Indonesia Baru. Jurnal CANDI, 19(2), 119–142.
  48. Pebrina, R. (2016). Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Sumatera Tawalib Parabek Bukittinggi. Ristekdik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 1–5.
  49. Purnama, M. N. A. (2013). Transformasi Pendidikan Islam Perspektif KH Imam Zarkasyi dalam Pengembangan Pesantren Modern Gontor. Uinversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
  50. Rohayati, L. B. (2009). KH. Ibrahim Kepemimpinan dan Perjuanganya dalam Muhammadiyah ( 1923-1932 M ). Uinversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  51. Rohimah, L. (2017). Tasawuf Dalam Perspektif Muhammadiyah (Studi Tokoh Abdur Razak Fakhruddin). Uinversitas Islam Negeri Radin Intan Lampung.
  52. Rohman, F. A. (2019). K.H. Sangidu, Penghulu Penemu Nama Muhammadiyah. Patrawidya, 20(2), 203–261.
  53. Rohman, F. A., & Mulyati. (2019). Rintisan Awal Pendidikan Muhammaiyah Di Sumatra Barat Tahun 1925-1939. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 5(1), 23–41.
  54. Rokhzi, M. F. (2015). Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam. Modeling, 3(1), 85–94.
  55. Rusydiyah, E. F. (2017). Konstruksi Sosial Pendidikan Pesantren; Analisis Pemikiran Azyumardi Azra. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 5(1), 21. https://doi.org/10.15642/jpai.2017.5.1.21-43
  56. Sadikin. (2019). Tranformasi Pemikiran Politik Intelektual Muhammadiyah Era Reformasi Dalam Penguatan Civil Society di Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
  57. Saerozi, M. (2014). Model of Strategies in Developing Islamic Thought Through Curriculum: A Study of Sumatra Thawalib. IJIMS, Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 4(2), 233–255.
  58. Saiful, A. R. (2017). Majelis Tarjih Muhammadiyah pada masa KH. Mas Mansyur (1928-1946). Universitas Islam negeri Sunan Ampel Surabaya.
  59. Setiawan, H. (2018). Pemikiran Politik M. Amien Rais Tentang Demokrasi Di Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
  60. Setyowati, E. (2008). Muhammad Yunus Anis Dan Kiprahnya (1925-1979). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  61. Subarkah, M. A. (2017). Muhammadiyahdan Amal Usaha Di Bidang Pendidikan. Rausyan Fikr, 13(2), 11–24.
  62. Suliswiyadi, Kurnia, M., Miswanto, A., & Nugroho, I. (2018). Entrepreneurship education model of pesantren based on theopreneurship. Opcion, 34(86).
  63. Suliswiyadi, S. (2015). Menumbuhkan Dan Mengembangkan Mutu Sekolah Unggul Di Kabupaten Magelang. Jurnal Tarbiyatuna, 6(2), 91–104.
  64. Suriana, S. (2017). Peranan Ahmad Surkati Dalam Gerakan Pembaharuan Islam Melalui Perhimpunan Al-Irsyad 1914-1943. Medina-Te, 13(2), 119–135.
  65. Suwarno. (2019). Kelahiran Muhammadiyah dari Perspektif Hermeneutik. Sesdaya, 3(1), 45–60.
  66. Syamsuri, & Borhan, J. J. T. B. (2016). Eksistensi dan Kontribusi Pondok Modern Darussalam Gontor Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia. At Ta’dib, 11(2), 201–226. https://doi.org/10.21111/at-tadib.v11i2.776
  67. Wahidah, : Evita Yuliatul. (2015). Studi Implementasi Tradisionalisasi Dan Modernisasi Pendidikan Di Pondok Pesantren. MUADDIB, 05(02), 184–207.
  68. Walim. (2019). Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam. TAHKIM, 2(1), 1–14. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  69. Yusutria, Y. (2018). Analisis Mutu Lembaga Pendidikan Berdasarkan Fungsi Manajemen di Pondok Pesantren Thawalib Padang Sumatera Barat. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 530–538. https://doi.org/10.29313/tjpi.v7i2.3833
  70. Zulmuqim, Z. (2015). Renewal of the Islamic Education of Minangkabau: Study of Education Thinking Abdul KarimAmrullah, Abdullah Ahmad And Rahmah El-Yunusiyah. Al-Ta Lim, 22(2), 155–164. https://doi.org/10.15548/jt.v22i2.139