Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Melalui Budidaya Tanaman Herbal Sesuai Good Agriculture Practices di Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang

Main Article Content

Retno Rudjiastuti
Oesman Raliby
Siti Nurul Iftitah

Abstract

Growong merupakan salah satu desa di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Sebagian wilayahnya berupa hutan rakyat yang ditumbuhi aneka tanaman kayu seperti tanaman mahoni, pinus, jati, kopi, cengkih, durian, dan rambutan. Oleh karena itu mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah pencari dan penjual kayu. Guna meningkatkan penghasilan, masyarakat telah memanfaatkan lahan di bawah tegakan pohon-pohon hutan untuk budidaya tanaman herbal. Namun hasil budidaya herbal tersebut belum mampu memenuhi semua permintaan pasar atau kapasitas produksi petani masih rendah, sehingga belum mampu meningkatkan penghasilan masyarakat secara optimal. Guna mengatasi hal tersebut, maka akan dilakukan pendampingan kepada masyarakat terutama para ibu rumah tangga, untuk memanfaatkan lahan pekarangannya dengan budidaya tanaman herbal. Mengingat pekarangan rumah yang dimiliki masing-masing warga cukup luas dan belum banyak dimanfaatkan untuk usaha pertanian. Langkah pertama kegiatan pendampingan ini adalah membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di setiap dusun, kemudian menentukan jenis-jenis tanaman herbal yang akan dibudidayakan masing-masing KWT, melaksanakan pelatihan budidaya tanaman herbal sesuai Good Agriculture Practises (GAP), pemberian bibit tanaman herbal, dan pelaksanaan budidaya. Ada 4KWT yang terbentuk yaitu KWT Sidodadi, KWT Ngudi Rahayu, KWT Seneng Makmur, dan KWT Ngudi Lestari yang masing-masing beranggotakan 60 orang; kemudian jenis tanaman yang dibudidayakan oleh setiap KWT adalah jahe merah, lada, cabe jamu, jeruk nipis, dan kencur; dan budidaya dilakukan secara organik yaitu dengan memanfaatkan kotoran kambing menjadi pupuk bokashi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles